Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENYOROTI HASIL ANNUAL MEETINGS 2020 IMF-WORLD BANK GROUP

 


Overview Keadaan Ekonomi Dunia Pada Tahun 2020

Dunia pada tahun 2020 ini mengalami perlambatan ekonomi yang sangat dahsyat akibat terjadinya pandemi virus corona (covid-19) yang terjadi sejak kuartal akhir tahun 2019 lalu hingga sekarang. Tingkat keparahan yang melanda seluruh negara tahun ini dinilai terburuk setelah krisis ekonomi terburuk abad ke-20 yakni Great Depression 1930. 

Berbagai sektor terutama perdagangan dan keuangan internasional sangatlah terganggu karena aktivitas ekonomi global hampir berhenti total demi pencegahan penyebaran virus yang dikatakan mematikan dan pengurangan dampak turunannya. Situasi perekonomian dunia yang sangat tidak pasti dan rawan ini tentu tidak baik bagi banyak negara yang lemah dalam mengelola manajemen risiko perekonomiannya. 

Urgensi untuk pemulihan ekonomi yang cepat dan tepat sangatlah dibutuhkan karena ekonomi menjadi salahsatu pilar utama peradaban dunia selain sosial-budaya dan lingkungan hidup seperti yang termaktub dalam 3 prinsip utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yakni prosperity, people, and planet. 

                                                                          Venn Diagram

Latar Belakang Annual Meetings IMF-World Bank Group 2020 (Fall)

Dengan latar belakang tersebut, Annual Meetings IMF-World Bank Group pada musim gugur (Fall) 2020 diselenggarakan Oktober lalu secara virtual dan dihadiri oleh berbagai kalangan yaitu delegasi resmi pemerintah negara-negara anggota (kementerian, bank sentral, serta lembaga terkait), dunia usaha (terutama perbankan dan jasa keuangan), organisasi masyarakat sipil, dan akademisi. 

Saya, Stevie Leonard Harison, mewakili organisasi saya, Inspirator Muda Nusantara dari Indonesia pun berhasil untuk mendaftarkan diri untuk menjadi tamu (kategori: IMF Guest) setelah proses verifikasi dan akreditasi ketat yang memakan waktu sekitar satu minggu. Jika dilihat dari daftar peserta yang dipublikasikan secara resmi (https://www.worldbank.org/content/dam/meetings/external/annualmeeting-1/2020-Participant-List.pdf), maka jumlah peserta dari Indonesia masih terhitung sangat sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara anggota G-20 lainnya yang memiliki pengaruh ekonomi besar di dunia internasional, bahkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand. 

Ini membuktikan bahwa masih kurangnya minat Indonesia untuk terlibat aktif dalam proses perumusan kebijakan keuangan, perbankan dan moneter tingkat dunia. Sangat kontras jika dibandingkan dua tahun lalu saat Indonesia menjadi tuan rumah pada Annual Meetings 2018 di Bali, antusiasme itu kini telah hilang karena dampak pandemi yang sangat destruktif.

Komitmen hasil dari Annual Meeting IMF-World Bank 2020

AM 2020 virtual ini menghasilkan suatu komitmen penuh dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) untuk menerapkan sistem keuangan dan moneter global yang lebih berfokus pada manusia (people-centered), berorientasi pada lingkungan hidup (sustainable), dan menjunjung tinggi keadilan (fair). Dikatakan juga bahwa inilah yang menjadi revitalisasi sistem Bretton Woods sesuai dinamika abad ke-21.

Annual Meeting World Bank 2020

                                                (dokumentasi pribadi: Stevie Leonard Harison)

Bersamaan dengan AM 2020, dalam Communique yang dikeluarkan dalam 42nd Meeting of the International Monetary and Financial Committee (IMFC) dengan ketuanya yakni Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan, Lesetja Kgnyago menyatakan bahwa respons kebijakan makroekonomi yang bersifat extraordinary perlu dilakukan oleh segenap pemerintahan di seluruh dunia untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi global yang lebih lama. 

IMF dan Bank Dunia akan mendukung penuh untuk reformasi struktural dalam rangka mendorong kemajuan dalam hal pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan produktivitas. Selain juga, meningkatkan transparansi utang dan praktik keuangan yang berkelanjutan antara pemberi utang (creditor) dan pengutang (debitor) serta kerjasama-kerjasama internasional yang lebih komprehensif. 

Lebih jauh, kebijakan-kebijakan seperti bantuan sosial (social spending), pengelolaan (governance), perubahan iklim (climate change), teknologi keuangan (fintech), serta digitalisasi ekonomi menjadi sorotan dan prioritas untuk kerangka kerjasama IMF dan Bank Dunia terhadap anggotanya terutama negara-negara miskin, berkembang dan industri baru. 

Hal tersebut tentu akan mempercepat pemulihan ekonomi global dan menciptakan tata ekonomi dunia yang lebih tahan krisis dan stabil. Berkaitan dengan itu, pada November ini akan diadakan juga pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan G-20, dimana IMF dan Bank Dunia pun turut hadir untuk mengamati hasil keputusannya dan berkoordinasi didalamnya dalam rangka menyusun kebijakan pemulihan ekonomi global yang solutif. 

Keadaan Ekonomi Asia Pasifik 2020

Secara khusus, untuk kawasan Asia Pasifik dalam Regional Outlook yang dijelaskan oleh Jonathan D. Ostry, Acting Director IMF Asia Pacific, disebutkan bahwa kontraksi ekonomi 2020 ini adalah yang terburuk dalam satu generasi (70 tahun terakhir) untuk kawasan Asia Pasifik. 

Meskipun ada kebijakan stimulus untuk mengatasi dampak pandemi, namun terdapat 4 tantangan utama yaitu pasar tenaga kerja (labor market) terutama untuk perempuan dan generasi muda, tensi teknologi dan perdagangan terkait geopolitik, kerawanan sektor swasta dan rumah tangga, dan terakhir utang pemerintah sejumlah negara berpendapatan rendah (low-income) dan berkembang cepat (emerging markets) di kawasan. 

Pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik pada 2021 akan mencapai 6,9% setelah resesi parah sepanjang tahun ini dimana penerapan kebijakan fiskal dan moneter secara hati-hati namun harus tepat target termasuk dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau (green growth). 


Penulis: Steve Harison

Instagram: Steve Harison


Hubunganinternasional.com
Hubunganinternasional.com Website yang Berisi tentang informasi yang berkaitan dengan disiplin keilmuan hubungan internasional, isu internasional, dan sharing knowledge segala hal yang berhubungan dengan Hubungan Internasional. Fokus utama website ini adalah pembahasan mengenai (Diplomasi, Diplomasi Publik, Gastrodiplomasi, Diaspora, Magang dan Kerja di INGO tetapi tidak menutup kemungkinan fokus hubungan internasional lain juga dapat dibahas pada website ini) Kami juga menerima tulisan atau Opini dari kalian dan apabila ada yang ingin menjadi Kontributor untuk website ini, Silahkan menghubungi admin website ini. Terimakasih

Posting Komentar untuk "MENYOROTI HASIL ANNUAL MEETINGS 2020 IMF-WORLD BANK GROUP"