Hololive dan Vtuber : Diplomasi Budaya Baru Jepang
Diplomasi Budaya Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang gencar menggunakan pendekatan budaya dalam melakukan praktik diplomasinya. Baik itu budaya tradisional seperti Zen atau Karate, maupun budaya populer seperti manga atau anime (Nye,2004). Penggunaan budaya populer ini semakin menjadi-jadi kala Jepang mendirikan Public Diplomacy Department dan menetapkan kebijakan penggunaan budaya populer dalam Diplomatic Bluebook yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang pada 2004. Hasilnya pun dapat dikatakan sukses, terlihat dari begitu masifnya penyebaran beberapa budaya populer Jepang seperti anime, manga, cosplay, dan J-Pop di seluruh dunia.
Fenomena Baru - Vtuber
Pada tahun 2016, Jepang melakukan terobosan baru
dalam penggunaan teknologi real time motion capture dengan menciptakan
Kizuna Ai, yang dapat dikatakan sebagai pionir dalam dunia Vtuber. Virtual
Youtuber atau Vtuber sendiri adalah youtuber atau live streamer yang
menggunakan avatar virtual bergaya karakter anime dalam melakukan siaran
mereka. Kepopuleran Vtuber tersebut semakin meningkat pada awal tahun 2019
melalui kemunculan agensi Hololive, maupun Nijisanji yang dibentuk setahun
sebelumnya. Kedua agensi tersebut menjadi pembuka jalan dari fenomena Vtuber
tersebut di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Meledaknya fenomena vtuber tersebut, diikuti dengan
kemunculan agensi-agensi baru serta vtuber independen baik di Jepang maupun di
luar Jepang. Bahkan dilansir dari otakusamagazine.com diperkirakan total
jumlah vtuber saat ini lebih dari 16.000 dan terus bertambah setiap harinya.
Instrumen Diplomasi Baru
Layaknya anime atau manga yang telah menjadi
instrumen diplomasi Jepang. Kepopuleran yang kian terus meningkat setiap
harinya, membuka peluang bagi vtuber sebagai instrumen baru diplomasi Jepang.
Bahkan, dapat dikatakan dampak yang dihasilkan oleh vtuber bisa jadi lebih
besar daripada dua instrumen tersebut. Pertama, meskipun secara tidak langsung
merupakan karakter anime. Vtuber secara tidak langsung masih merupakan manusia
yang bersembunyi
dibalik karakter bergaya anime tersebut sebagai voice actor.
Tidak seperti anime yang memisahkan antara karakter
yang disuarakan dengan pengisi suara, dan menciptakan dua entitas yang berbeda.
Vtuber dan pengisi suara dibaliknya merupakan satu entitas yang sama dan tidak
dapat terpisahkan. Sehingga, apapun yang dikatakan oleh vtuber tersebut tidak
menyangkut paut dengan pengisi suara sebenarnya. Kedua, kehadiran manusia
tersebut, semakin menguatkan vtuber sebagai instrumen diplomasi, dikarenakan
tidak seperti anime atau manga yang bersifat satu arah.
Melalui vtuber, komunikasi dua arah dapat dilakukan
dan tentunya, kita mengetahui bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam
diplomasi. Ketiga, sebagai sebuah entitas virtual, vtube bersifat fleksibel
dalam penggunaanya. Vtuber dapat dijadikan live streamer pada umumnya, menjadi
penyanyi virtual yang disebut dengan Vsinger, ataupun menjadi brand
ambassador yang tampil dalam berbagai iklan.
Vtuber dalam Diplomasi Jepang
Tanpa disadari, Jepang telah menggunakan vtuber
sebagai alat diplomasi mereka. Pada tahun 2018 silam, Kizuna Ai terpilih
menjadi ambassador kampanye yang dilakukan oleh Japan National Tourism
Organization (JNTO) cabang New york. Pada kampanye tersebut, Jepang menggunakan
vtuber (Kizuna Ai) dan makanan (sushi) untuk mengenalkan Jepang terhadap rakyat
Amerika Serikat. Pasalnya, pada saat itu kepopuleran budaya populer dan wisata
Jepang di Amerika Serikat belum sebesar sekarang ini. Sejak saat itu, Jepang
memang kerap menggunakan vtuber sebagai ambassador. Misalnya, pada tahun 2021
kemarin, prefektur Saitama, Jepang menggunakan vtuber bernama Kasukabe Tsukushi
sebagai duta wisata Saitama. Begitu pula dengan Netflix yang memperkenalkan
N-Ko sebagai ambassador mereka khususnya mengenai tayangan anime dalam platform
tersebut.
Selain berperan sebagai duta semata, Vtuber juga
digunakan oleh Jepang secara langsung maupun tidak langsung dalam mempererat
hubungan diplomatis. Contohnya, Vtuber Ayapan diundang untuk bertemu dengan
duta besar Brasil untuk Jepang, Eduardo Saboia. Dalam pertemuannya tersebut,
sang dubes mengatakan bahwa Ayapan berperan sebagai jembatan penghubung
Jepang-Brasil, karena Ayapan sendiri merupakan Vtuber jepang yang cukup terkenal
di Brasil dan berhasil mendorong penontonnya untuk mempelajari bahasa Jepang.
Contoh lainnya, dapat terlihat dari beberapa agensi
besar yang melakukan ekspansi ke wilayah selain Jepang. Nijisanji dan Hololive
misalnya telah melakukan ekspansi ke Indonesia, India, Cina, dan Korea.
Ekspansi tersebut selain memperkenalkan konsep vtuber ke berbagai negara
tersebut, namun juga mendorong citra dan budaya Jepang itu sendiri melalui
konten-konten yang dibawakan, sekaligus mempererat hubungan diplomasi dengan negara-negara
tersebut.
Namun, dalam proses diplomasi budaya yang dilakukan
Jepang tersebut, tidak selalu satu arah. Misalnya, Indonesia melalui Hololive
Indonesia juga turut melakukan diplomasi kepada Jepang. Misalnya, talent
Hololive Indonesia menyanyikan medley lagu daerah dalam rangka memperingati
kemerdekaan Indonesia yang ke-76 pada tahun 2021 kemarin. Cover lagu daerah
tersebut tidak hanya ditonton oleh orang Indonesia semata, namun juga seluruh
dunia termasuk, Jepang. Selain itu, salah satu talent yang
bernama Pavolia
Reine, juga kerap membuat konten belajar bahasa Indonesia dengan talent-talent
dari Hololive Jepang itu sendiri.
Dengan demikian, dapat terlihat bahwa munculnya Vtuber saat ini dapat menjadi instrumen diplomasi soft power baru yang lebih unggul daripada anime maupun manga. Kemudian, fleksibilitas yang dimiliki oleh vtuber tidak semata-mata menjadikannya sebagai instrumen diplomasi Jepang semata. Namun, dapat menjadi instrumen diplomasi negara-negara lain, termasuk Indonesia yang turut melakukan diplomasi balasan terhadap jepang melalui cover medley bahasa daerah dan konten belajar bahasa Indonesia yang dilakukan Hololive Indonesia.
Ditulis Oleh : Gustav Gallennius LSPR Batch 24
Reference:
Komatsu, M. (2022). VTuber Kasukabe Tsukushi appointed as Saitama Prefecture's first virtual tourism ambassador. Crunchyroll. Retrieved December 20, 2021, from https://www.crunchyroll.com/anime-news/2021/11/14-1/vtuber-kasukabe-tsukushi-appointed-as-saitama-prefectures-first-virtual-tourism-ambassador
Nye, J. S.
(2004). Soft power: The means to success in world politics. Public
Affairs.
Roll, D. (2018). Popular virtual
YouTuber Kizuna AI selected as ambassador for new 'come to Japan' campaign.
Japan Today. Retrieved December 12, 2021, from
https://japantoday.com/category/features/travel/popular-virtual-youtuber-kizuna-ai-selected-as-ambassador-for-new-%27come-to-japan%27-campaign
Suzuki, K. (2020). 【国際交流】vtuberとブラジル大使館訪問. 渋谷区議会議員・鈴木けんぽう公式サイト. Retrieved December 12, 2021, from http://www.s-kenpo.jp/archives/3211
Steen, E.
(2021). Meet N-Ko, Netflix's new Anime ambassador who's a sheep-human vtuber.
Time Out Tokyo. Retrieved December 22, 2021, from
https://www.timeout.com/tokyo/news/meet-n-ko-netflixs-new-anime-ambassador-whos-a-sheep-human-vtuber-042821
Posting Komentar untuk "Hololive dan Vtuber : Diplomasi Budaya Baru Jepang"