Bagaimana Menghadapi Pandemi Covid-19 Sebagai Masalah Global?
Pandemi Covid-19 Sebagai Masalah Global
Dunia sedang mengalami masalah yang cukup besar yakni pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Namun, bagaimana sebenarnya pandangan internasional terhadap pandemi Covid-19? CoVID dianggap menjadi “penghambat” stabilitas baik nasional maupun internasional. Hal ini cukup menjadi masalah yang besar karena corona merupakan pandemi yang cukup memusingkan baik di kalangan nasional maupun Internasional. Penyakit ini awalnya muncul di Cina dan dianggap sebagai penyakit yang sengaja diciptakan oleh Cina, namun seiring berjalannya waktu pendapat itu terbantahkan meskipun masih ada beberapa kalangan yang percaya dengan konspirasi tersebut.
Pandemi Corona juga menunjukkan kemampuan berbagai negara dalam menghadapi wabah yang sangat tiba – tiba ini. Bahkan Cina dianggap sebagai negara yang sudah mulai sigap dalam menghadapi wabah. Bahkan mampu mengalahkan negara maju seperti negara Amerika dan Inggris yang notabene merupakan negara maju dan besar akan tetapi bisa dikatakan “belum berhasil” menumpas CoVID.
Banyak orang menganggap Covid-19 menjadi sebuah ajang kontestasi antara dua negara yang dianggap memiliki kekuatan terbesar yakni negara Amerika dan Cina. Dimana kedua negara tersebut merupakan negara yang sering beradu dalam perang dagang. Awalnya Amerika juga menganggap bahwa pandemi CoVID merupakan sebuah penyakit yang sengaja diciptakan oleh Cina guna menghancurkan negara lain khususnya Amerika serikat, Cina agaknya tak mau kalah dan menyebut bahwa wabah CoVID merupakan wabah yang sengaja diciptakan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk memulai perang dengan Cina.
Covid-19 Dalam Pandangan Global
CoVID-19 merupakan masalah global dalam hal ini hampir seluruh negara di dunia terkena dampaknya. Namun, adanya ketegangan antara Amerika dan Cina menyebabkan kolaborasi dalam rangka pengentasan CoVID masih menjadi wacana. Persaingan sengit antara Amerika dan Cina ini masih berlanjut hingga akhirnya Amerika menghentikan pendanaan ke WHO karena menuduh WHO menjadi lembaga yang terlalu memihak Cina dibandingkan pada kesehatan dunia.
Pandemi CoVID juga menyebabkan banyak negara terpaksa mengambil kebijakan untuk proses ekspor. Misalnya pembatasan ekspor masker serta bahan pangan karena merasa bahwa negaranya masih kekurangan. Sayangnya, baik secara langsung maupun tidak langsung pembatasan ekspor ini mampu berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia yang masih mengandalkan ekspor pada beberapa bahan baku.
Selain dari sisi bahan konsumsi, CoVID juga membuat Kementerian Perdagangan melarang ekspor binatang hidup yang berasal dari negara cina. Indonesia sebagai salah satu negara yang cukup terdampak akibat pandemi CoVID ini juga memberi stimulus ekonomi non-fiskal dengan menerbitkan surat keterangan terhadap barang ekspor.
Bagaimana Sikap Warga Sipil Terhadap Pandemi Global?
Cukup menakjubkan sebenarnya karena warga sipil dinilai lebih berperan dalam CoVID dibandingkan dengan pemerintah pusat. Bahkan, di awal kemunculan CoVID beberapa koalisi masyarakat sipil juga telah menyuarakan pendapat untuk segera merespons dalam hal perlindungan warga negara. Sebenarnya peran warga sipil terhadap pandemi tidak hanya terjadi di Indonesia namun jauh sebelum itu sudah dilakukan oleh Korea dengan melibatkan sinergi pemerintah dan warganya dalam melakukan strategi utama penanganan CoVID.
Mungkin ada beberapa hal yang harus dicontoh oleh pemerintah Indonesia dari pemerintah Korea dalam menghadapi CoVID misalnya penerapan tes secara agresif, pelacakan orang yang pernah kontak dengan pasien positif CoVID, melakukan proses perawatan pasien CoVID secara intensif serta bersama dengan masyarakat untuk meningkatkan peran masyarakat sipil serta transparansi kasus. Aspek yang cukup penting namun sering dilupakan yakni aspek transparansi kasus serta kepercayaan publik terhadap pemerintah dengan animo cukup tinggi.
Indonesia menjadi negara dengan progres “kurang baik” dalam proses mengatasi kasus Covid-19 hal ini kemungkinan disebabkan beberapa hal misalnya kurangnya respons pemerintah dalam menghadapi kasus, serta kelemahan pemerintah dalam hal implementasi kebijakan darurat dalam bidang kesehatan. Selain itu, ada kecenderungan kecurigaan terhadap masyarakat sipil yang berperan sebagai antitesis negara sehingga menyebabkan kurangnya pengawalan kebijakan serta pengambilan peran masyarakat dalam mengambil peran dengan pemerintah atau peran solidaritas efektif. Agar kebijakan yang disusun oleh pemerintah bisa didukung masyarakat maka harus ada kesadaran dari kedua belah pihak tentang bahaya Covid-19. Karena jika hanya berasal dari satu pihak, sama saja percuma kebijakan yang dibuat tidak akan bekerja dengan baik di masyarakat.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Menghadapi Pandemi Covid-19 Sebagai Masalah Global?"