Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

75 TAHUN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA: SAATNYA YANG MUDA YANG LEBIH BERPERAN

Forum Global ke-6 Aliansi Peradaban PBB di Bali pada Agustus 2014


Sekilas Mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations 

       Untuk kamu yang berstudi jurusan ilmu hubungan internasional pasti sudah hafal dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) yaitu satu-satunya institusi multilateral tingkat global yang dipercaya untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan persamaan hak serta solidaritas antar bangsa setelah berakhirnya Perang Dunia II (1945) hingga sekarang ini (2020). Genaplah sudah 75 tahun usia PBB pada 24 Oktober 2020 ini yang diperingati sebagai peringatan berlian (diamond jubilee) Hari PBB (UN Day) dimana tepat pada 75 tahun lalu eksistensi PBB menjadi sah setelah piagam PBB (UN Charter) diratifikasi oleh Tiongkok, Uni Soviet, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat serta negara-negara penandatangan pertama lainnya. 

Dilandasi oleh semangat kebersamaan setelah sama-sama menderita akibat dampak Perang Dunia II untuk menyambut masa depan yang lebih baik untuk semua umat manusia. Tujuh puluh lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mempertahankan sebuah kelembagaan yang terhimpun dari 193 negara anggota yang berdaulat dan diakui untuk menyusun visi dan misi bersama demi kemajuan peradaban manusia yang terdiri dari beragam bangsa, etnis, suku bangsa, agama, budaya, kelas sosial, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lainnya. 

        Eksistensi PBB tentu vital dan dibutuhkannya perannya untuk memimpin dan mengawal hal tersebut meskipun tidak luput dari aspek kontroversi yang menyangkut kelebihan dan kekurangan PBB selama perkembangannya dalam 75 tahun tersebut.

Peran Pemuda di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

        Salah satu perkembangan terbaik generasi muda adalah keterwakilannya di PBB yaitu dengan posisi penting langsung dibawah Sekretaris Jenderal PBB sebagai pemimpin eksekutif lembaga global tersebut. Utusan Kepemudaan Sekjen PBB (UN Youth Envoy) dibentuk pada 17 Januari 2013 yakni saat kepemimpinan Sekjen Ban Ki-Moon dimana Ahmed Alhendawi (Yordania - Timur Tengah dan Afrika Utara) menjadi yang Utusan Kepemudaan yang pertama dengan masa jabatan 2013-2017. Didalam kepemimpinannya, Alhendawi menginisiasi program kerelawanan pemuda didalam lembaga PBB yaitu UN Volunteers serta pembentukan jaringan antar lembaga PBB untuk pembangunan pemuda (UN Inter-Agency Network on Youth Development) sehingga kepemudaan menjadi isu yang semakin penting dan sering disorot dalam setiap bidang yang ditangani oleh PBB.

Sedangkan sejak 2017 hingga sekarang, Utusan Kepemudaan Sekjen PBB dipegang oleh Jayathma Wickramanayake (Sri Lanka - Asia Selatan) sehingga melengkapi jabatan yang sebelumnya telah dipegang oleh pria dimana isu kesetaraan jender kini semakin penting di dunia internasional. Jayathma difokuskan untuk lebih mempromosikan sekaligus memotivasi kepemudaan seluruh dunia untuk bergerak dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sehingga Agenda 2030 dapat tercapai melalui pencapaian 17 Tujuan Utama di tingkat nasional masing-masing negara anggota PBB. 

       Selain adanya peran strategis Utusan Kepemudaan PBB, kini setiap lembaga didalam PBB setidaknya memiliki bagian / divisi khusus kepemudaan sehingga generasi muda dunia dapat turut berperan lebih aktif dalam agenda-agenda yang sedang dijalankan oleh PBB. Lembaga PBB urusan perlindungan dan pemberdayaan anak (UNICEF), lembaga PBB urusan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO), lembaga PBB untuk kerelawanan (UN Volunteers), lembaga PBB megenai aliansi peradaban (UNAOC) serta lembaga PBB urusan permukiman manusia dan pengembangan perkotaan berkelanjutan (UN HABITAT) adalah 5 lembaga didalam PBB yang paling terkenal dalam mengedepankan kepemudaan dalam setiap agendanya dibandingkan yang lainnya. 

Peran 5 Lembaga Strategis PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

Salah satu wujud nyata bagi kelima lembaga PBB tersebut ialah menyelenggarakan konferensi/forum khusus pemuda yang diselenggarakan setiap tahun atau setiap beberapa tahun untuk menyerap aspirasi dan rekomendasi dari pemuda/i yang datang dari berbagai penjuru dunia sehingga menghasilkan rancangan dan skema kebijakan global yang lebih inklusif, kredibel, dan transparan. 

Disamping itu, strategi lain yang diterapkan oleh lembaga PBB lainnya adalah mengangkat duta muda (youth ambassador) untuk mempromosikan dan mengangkat bidang yang ditanganinya menjadi lebih populer di mata generasi muda dunia seperti isu perubahan iklim (climate change)-UNFCCC, lingkungan hidup (environment) UNEP, pembangunan berkelanjutan (sustainable development) - UN SDSN, perdamaian dan keamanan (peace and security) - UNESCO, hingga isu kesetaraan jender (gender equality) - UN WOMEN. 

        Lalu, ada juga program pemuda untuk seleksi karir kepegawaian tahunan di PBB yaitu UN Young Professional Program sehingga generasi muda berkualitas dapat mengabdikan dirinya menjadi bagian dari birokrasi terpenting tingkat dunia. Bahkan kini setiap kantor perwakilan PBB nasional di masing-masing negara memiliki kewenangan untuk mengangkat duta muda nasionalnya (UN national youth ambassador) sehingga agenda global PBB dapat disampaikan secara lebih lokal di kalangan kepemudaan di negara tersebut. 

Telah begitu banyak dan masif perkembangan peran kepemudaan dalam PBB di abad ke-21 ini meskipun dapat dikatakan bahwa secara dominan masih bersifat simbolis dan belum substantif yakni menyentuh akar permasalahan kepemudaan di berbagai bidang dan di berbagai negara anggota PBB. Tetapi dinamika yang sedang terjadi ini patut diapresiasi dan perlu terus dikembangkan secara inovatif dan kreatif sehingga peran pemuda di institusi global ini jauh lebih nyata dan bermanfaat bagi masyarakat dunia. 

Selamat Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-75. Jayalah dan majulah PBB untuk dunia yang lebih baik!


Penulis : Steve Harison

Instagram: Steve Harison


Hubunganinternasional.com
Hubunganinternasional.com Website yang Berisi tentang informasi yang berkaitan dengan disiplin keilmuan hubungan internasional, isu internasional, dan sharing knowledge segala hal yang berhubungan dengan Hubungan Internasional. Fokus utama website ini adalah pembahasan mengenai (Diplomasi, Diplomasi Publik, Gastrodiplomasi, Diaspora, Magang dan Kerja di INGO tetapi tidak menutup kemungkinan fokus hubungan internasional lain juga dapat dibahas pada website ini) Kami juga menerima tulisan atau Opini dari kalian dan apabila ada yang ingin menjadi Kontributor untuk website ini, Silahkan menghubungi admin website ini. Terimakasih

Posting Komentar untuk "75 TAHUN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA: SAATNYA YANG MUDA YANG LEBIH BERPERAN"